Sabtu, 28 November 2009

Si kecil yang malang...

Alkisah di ceritakan ada satu keluarga yang dapat dibilang merupakan keluarga mapan. Tinggallah disana seorang balita yang sangat lucu, kita sebut saja namanya Farah. Farah memiliki kedua orang tua yang sangat sibuk, ayahnya bekerja di sebuah perusahaan ternama di negeri tersebut, sedangkan ibunya mengurusi suatu organisasi besar. Hampir kedua orangtuanya ini pulang larut malam setiap harinya. Untuk mengawasi Farah, maka mereka menyewakan jasa baby sitter untuknya. Mereka akan membayar dengan upah yang sangat besar, asal baby sitter ini mau merawat Farah seharian. Ya tentu bukan masalah bagi kedua orangtuanya ini untuk memberi upah cukup besar kepada baby sitter.

Hari demi hari Farah hanya menghabiskan waktunya dengan seorang baby sitter, kadang Farah bertanya sama baby sitter ini "Bi, Ayah Ibu Farah kemana? Farah ingin melihat Ayah sama Ibu". baby sitter ini hanya bisa menjawab "Mereka sedang sibuk bekerja sayang, nanti malam Farah pasti ketemu mereka". Baby sitter ini hanya bisa mengerutkan dahinya, tak kuasa sudah berapa kali berbohong hanya untuk bisa menghibur Farah. Ayah Ibunya Farah pulang kerumah sekitar pukul 23.00, tentu ini waktu istirahat untuk seorang balita seperti Farah.

Suatu ketika farah memiliki kegemaran menggambar, asalkan ia diberi alat tulis dan secarik kertas, ia pun gembira mencorat-coret kertas tersebut. Pukul 13.00 Baby sitter ini sedang menyuapi Farah makan siang di alaman rumahnya. Tiba-tiba terdengar bunyi telepon dari dalam rumah. Biasanya telepon ini berasal dari ayahnya Farah yang suka lupa akan barang bawaannya untuk dibawa ke kantor. Baby sitter segera lari untuk menjawab telepon tersebut, Farah dibiarkannya bermain denagn pensil warna yang disediakannya untuk menggambar seperti biasa. Namun pensil gambar ini patah sehingga ia tidak bisa menggambarnya lagi. Farah pun berjalan kesana kemari mencari sesuatu untuk bisa dijadikan alat gambar untuknya. Suatu ketika di gerasi mobil ia menemukan sebuah paku tajam yang tergeletak di dekat mobil yang diparkir didalamnya. Tentu kaget tak terkira yang dialami baby sitter melihat Farah tidak ada di halaman rumah. Ia teriak memanggil farah, mencari kesana kemari. namun tidak lama kemudian Baby sitter ini menemukan Farah yang sedang terlihat asik di gerasi. Namun kekagetan baby sitter ini menjadi-jadi begitu melihat mobil majikannya itu tergores hebat akibat paku yang di genggam farah, farah menjadikan paku tersebut untuk alat tulis dan body mobil sebagai kertas. Segeralah Baby sitter ini menelepon Ayah Ibunya Farah.

Marah luar biasa kedua orangtuanya Farah begitu melihat mobil yang terparkir di gerasi penuh dengan goresan paku. Ayah Farah segera mengambil sebatang besi panjang yang terletak tidak jauh dari mobil tersebut, ia langsung memarahi Farah dan memukuli tangannya dengan besi yang digenggamnya itu, tak ada sedikitpun rasa kasihan yang dimiliki orang tuanya Farah, teriak, menangis, dan meronta-ronta kesakitan. Tangannya bengkak dan membiru.

1 Minggu berlalu, Farah terus-menerus menangis. Ke dua tangannya bengkak, tidak lagi dapat menggambar. Sesekali baby sitter menyarankan orangtuanya untuk membawa Farah ke dokter, namun mereka hanya menyuruhnya mengolesi tangannya dengan obat. Minggu demi minggu pun dilewati, akhirnya sampai ketika telapak tangan farah bengkak membiru luar biasa. Akhirnya kedua orangtuanya membawa Farah ke rumah sakit. Namun terlambat sudah, tangan farah sudah membusuk akibat pendarahan didalam yang tidak segera diobati. Hasil keputusan dokter yaitu tangan Farah harus diamputasi. Akhirnya amputasi pun dilakukan. 3 hari setelah amputasi, Farah pun siuman. Baby sitter stia menemaninya denagn mata merah tak kuat menahan isak tangis. Kata-kata yang diucapkan Farah begitu siuman hanya ayah ibunya. Kedua orangtuanya hanya bisa berdiam diluar kamar di rumah sakit menangisi anaknya yang sekarang sudah tidak mempunyai kedua lengannya. Akhirnya Ayah ibu Farah memberanikan diri masuk, rasa bersalah luar biasa dirasakan oleh mereka. Begitu Farah melihat orangtuanya, farah berkata "Ayah, ibu, kemana saja..? Farah kangen Ayah Ibu. Ibu, maafin Farah ya. Farah janji ga akan bandel lagi. Ayah, maafin farah ya. Farah janji ga bakal coret-coret sembarangan lagi, Farah janji ga bakal ngerusak mobil Ayah lagi. Karena itu kembaliin tangan Farah, Ayah Ibu. Farah ingin menggambar lagi. Farah janji kok ga bakal nakal lagi, Ayah ibu juga janji ya, bakal ngembaliin tangan Farah." Kedua orangtua Farah tak kuasa menahan sedih itu, Nasi Sudah Menjadi Bubur. Tidak ada yang dapat dirubah lagi. Penyesalan selalu datang di akhir.



Kamis, 26 November 2009

Sebal yang namanya menunggu


Tepat hari Kamis 26 November ini, saya berencana untuk pulang ke rumah. Ya setelah sekian lama kurang lebih 6 bulan, saya mengembara di Kota Bandung untuk mencapai kesuksesan dengan hasil akhir membuat bangga orang tua dirumah. Rencana itupun berjalan lancar, jasa antar jemput atau biasa yang kita kenal Travel ini masih ada bangku kosong.

Pukul 15.00, masih ada kuliah Kewarganegaraan, Hh.. seharusnya bisa pulang agak siang kalau tidak ada jadwal kuliah sore, namun apa boleh buat. Tujuan ku mengembara di kota ini untuk menuntut ilmu, jadi tentu kuliah menjadi prioritas utama. Namun ternyata Ibu dosen tidak hadir, mungkin karena memaklumi kita yang merayakan Idul Adha untuk pulang ke kampung halaman tercinta. Yaa meskipun hanya satu hari, namun itu sangat berharga apalagi dihabiskan dengan keluarga tercinta. Apalagi Libur tepat hari Jum'at biasanya Sabtu menjadi harpitnas (Hari kejePit Nasional), entah di negeri lain ada ga isstilah seperti itu saya belum tahu...

Senangnya karena bisa pulang lebih awal karena tidak adanya dosen pada wakti itu. Sehingga aku bisa memanfaatkan waktu tersisa untuk packing dan lainnya. Hm.. biasanya jasa travel yang aku pesan ini yang bernama "bla bla bla travel" sangat tepat waktu, sang sopir biasa menelepon satu jam lebih awal mengingatkan kita untuk bersiap2. Namun anehnya pukul 18.30 yang seharusnya jam pemberangkatan pukul 18.00 itu, tidak ada kabar dari Pak Supir. Aduuuuh, ga jadi pulang ni. bahkan samapi pukul 19.26 tepat saya menulis blog ini pun belum ada kabar. Ayooo donk, cepatlah dataaaang....!!!!! Aku benci yang namanya menunggu....!!!! Aku hanya habiskan waktu ini didepan komputer, bertwitter ria, ber FB ria, juga berblog ria... =)

Selamat hari Raya Idul Adha ya, bagi yang merayakan...!!! Semoga kita semua tetap dalam perlindungan-Nya...!!! Amiiiinnnnn

Selasa, 24 November 2009

FIFA world cup 2022

Haduuuh Piala dunia 2010 aja nanti belum dimulai, kok dah ngomongin 2022 sih...?

Mungkin jawabannya karena di 2022 ini akan menjadi kebanggan bagi kita karena Kementerian Desain Republik Indonesia mengabarkan kalau 2022 nanti Piala Dunia bakal diselenggarakan di Tanah Air tercinta ini...


Luar biasa bukan...? Subhanallah tentunya

"Aaah Omdo, kagak bakalan", "Yaelah gtu aja percaya", "Hahaha ngakak gua, mustahil lah", dan lain-lain...

Kata-kata itu bukan merupakan cermin sebagai warga negara yang mau menghargai negaranya sendiri, hahaha gua bukan bermaksud menyinggung mata kuliah atau pelajaran Kewarganegaraan. Tapi memang sekitar 60% masyarakat menjawabnya seperti itu.

Thinking Positif, Trust, and support. Mungkin sikap spt inilah yang harus kita tanamkan di benak begitu mendengar berita ini. Yakinlah bahwa negara kita mampu untuk mengubah sesuatu yang bisa dibilang mustahil menjadi kenyataan.

Ayoo Indonesia ku, maju, semangat, buat agar lambang garuda di dadamu itu bangga...!!!
Buktikan kepada dunia bahwa kita bisa bersaing di setiap kompetisi apapun...!!!



Maju terus Persepakbolaan indonesia, maju terus garuda ku...!!!


Senin, 23 November 2009

Jangan takut digigit Gajah

Ada sebuah pesan yang tersirat dalam perkataan Mario teguh yang biasa saya ikuti...
Ya, tepatnya Ayahku yang selalu mengingatkan ku untuk menonton motivasi beliau (Mario teguh)














Berikut kata-kata beliau :

Kita semua memiliki kemampuan yang hebat
untuk mengkhayal kebesaran
yang ingin kita capai di masa depan.

Kita juga piawai untuk menuliskan cita-cita
dan menyusun rencana.

Tetapi, semua kekuatan perencanaan kita,
tidak pernah lebih hebat daripada
kemampuan kita untuk menundanya.

Sebagian besar penundaan kita datang
karena pertimbangan yang berlebihan
mengenai bayangan tentang masalah-masalah
besar yang bisa menghadang perjalanan kita.

Kita membayangkan batu-batu sebesar gajah
yang harus disingkirkan agar perjalanan
mencapai cita-cita kita menjadi mulus
dan bebas kesulitan.

Kita melupakan batu-batu kecil
yang harus disingkirkan dan dilangkahi,
yang justru sering menjadi prasyarat
bagi tercapainya hasil
yang nilai agregatnya
lebih besar daripada gajah.


Disana kita dapat simpulkan, kalau kita terlalu sering melihat sesuatu dari segi negatifnya saja.
Sehingga kita lupa akan proses yang harusnya diperhatikan lebih, karena semua yang ada di kepala kita adalah ketakutan akan resiko jalan yang kita ambil. Resiko itu selalu ada, tidak akan menghilang, sampai kita bertindak atau berani untuk mengambil langkah.

Pesan dariku hanya satu "Keep Dreaming, Keep Action"

Sabtu, 14 November 2009

GENIA FESTIVAL : Pemecah Rekor MURI bersama


Tepat hari Minggu ini acara Genia break the record dimulai. Acara posting sebanyak-banyaknya ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) kampus IT Telkom. Acara ini dibagi menjadi 2 shift. Acara yang diikuti oleh 400 peserta per shiftnya ini lumayan meriah lhooo. Terlihat semua peserta begitu berantusias mengikuti acara ini. Mungkin karena adanya perlombaan bagi siapa yang dapat posting terbanyak akan mendapatkan hadiah hahaha. Saya mendapat bocoran dari salah satu panitia kalau hadiahnya Handphone. Wahaha lumayan lah mungkin, buat dijual lagi buat tambahan uang makan :) :) ...

Sayang acara yang seharusnya lancar ini sedikit terganggu karena terganggunya koneksi jaringan Wifinya.. Hh.....

Sukses buat acara, dari akhir sampai keseluruhan.... ^^V